Masalah Koordinasi Dalam Pemerintahan

Masalah koordinasi di dalam pemerintah Indonesia masih menjadi masalah yang perlu dipecahkan. Pedoman dari pemerintah adalah KIS ( Koordinasi, Intergrasi, Sinkronisasi). Maksudnya supaya pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah itu berhasil baik, perlu adanya integrasi dalam kesatuan tindakan dan dengan adanya sinkronisasi diharapkan supaya tindakan itu serasi, seirama, slaras satu sama lain. Jadi KIS ini berarti adanya kesatuan tindakan yang serasi, selars dan seirama.

Sebab-sebab timbulnya masalah koordinasi:
a. Sejumlah dan kompleksnya fungsi dan kegiatan yang secara khusus dilakukan oleh berbagai-bagai unit dan perorangan
b. Bertambahnya pengkhususan-pengkhususan daripada kegiatan sehingga memperbesar stuktur organisasi itu sendiri.
c. Dengan semakin kompleksnya dan besarnya struktur organissai menambah pula koordinasi. Demikian pula dari pada rentang pengendalian (span of control) termasuk pula dalam masalah koordinasi.
Koordinasi

Menurut Paul dan Lorch dalam Handoko, mengungkapkan 4 (empat) tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja yang mempersulit tugas pengkoordinasian, yaitu:
a. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang baik. Misalnya bagian penjualan menganggap bahwa diversifikasi produk harus lebih diutamakan daripada kualtias produk. Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sebagai faktor paling penting sukses organisasi.

b. Perbedaan dalam orientasi waktu. Manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan segera atau dalam periode waktu pendek. Biasanya bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.

c. Perbedaan dalam orientasi antar-pribadi. Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang lain.

d. Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metode-metode dan standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.

Masalah-masalah tersebut tergantung pula atas kemampuan dan kecakapan pimpinan dalam mengendalikan bawahannya. Struktur organisasi yang kompleks akan menimbulkan berambahnya masalah komunikasi yang sukar untuk memperoleh koordinasi yang baik. Kesukaran-kesukaran dalam koordinasi akan timbul, baik yang bersifat dimensi yang horizontal dan vertikal (dari atas ke bawah ataupun yang bersifat menyamping). Bertambahnya jumlah personal menimbulkan masalah yang kompleks. Sebab tiap-tiap orang mempunyai kebijaksanaan dan sifatnya sendiri-sendiri.

0 komentar