Inovasi dan Realisasi Kurikulum di Sekolah Dasar

Menggagas inovasi merupakan ide – ide baru yang bisa dilakukan perseorangan atau organisasi, tetapi inovasi tidak berhenti pada tataran ide cemerlang saja. Tidak pula berupa tindakan yang semata – mata berbeda dengan yang lain. Sebab inovasi bukan hanya sebuah konsep perubahan sekedar berubah (change for the sake of change ). Sesunggunya inovasi merupakan pemahaman yang dikejawentahkan dalam bentuk realisasi konsep secara utuh.

Begitu pula dengan inovasi kurikulum, bukan hanya sekedar mengadakan perubahan seperti apa yang sering dilakukan pemerintah dengan perubahan model kurikulum sesuai dengan pergantian Menteri Pendidikan. Diawali tahun 1950 ada Kurikulum SD “ Rencana Pelajar an Terurai”, tahun 1960 muncul “Kurikulum Kewajiban Belajar Sekolah Dasa r”, tahun 1968 dikenal “Kurikulum 1968”, pengganti kurikulum 1950. Lalu tahun 1970 muncul “Kurikulum Berhitung”. Pada tahun 1975 “ Kurikulum 1975” yang berfokus pada pelajaran Matematika dan Pendidikan Moral Pancasila serta Kewarganegaraan. Pada ta hun 1984 menyempurnakan kurikulum 1975 dengan model “Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)”. Dilanjutkan pada tahun 1991 dihentikan, kemudian muncul “ Kurikulum 1994”. Tahun 2004 dikenal “Kurikulum Berbasis Kompetensi” (KBK). Dan terakhir tahun 2006 muncul “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan” (KTSP). Tetapi ujung – ujungnya dalam realisasinya sama saja tidak ada perubahan pada pola pengajaran guru selaku pelaksana kurikulum.

Maka perlu kiranya ada inovasi kurikulum dalam bentuk pembel ajaran yang ditemukan sendiri oleh guru dalam proses pembelajaran. Ketika inovasi ini muncul dari guru dan masyarakat sasaran bukan tidak mungkin kurikulum akan terealisasi dengan baik. Perlu kita ketahui bersama bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya inovasi, diantaranya:
a. Kreatifitas ( Generating new idea )
b. Visi ( Knowing where you want to get with it )
c. Komitmen ( Mobilizing to get there )
d. Manajamen ( Planing and working to get there )

Inovasi dan realisasi kurikulum tidak bisa lepas dari tiga k egitan pokok, yaitu:
a. Pengembangan Program, mencakup unsur program tahunan, program semester, dan bimbingan konseling atau program remedial.
b. Pelaksanaan Pembelajaran, diharapkan proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa serta lingkungan sekitar, sehingga dalam proses pembelajaran terjadi perubahan tingkah laku bagi siswa.
c. Evaluasi, proses penilaian akhir baik formatif dan sumatif mencakup juga penilaian keseluruhan.

Jadi jelaslah bahwa realisasi kurikulum merupakan proses penerapan atau pelaksanaan program kurikulum y ang telah dikembangkan sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolahan, tetapi sen antiasa dilakukan penyesuaian terhadap situai la pangan dan karakteristik peser ta didik, baik perkembangan intelektual , emo sional, serta fisiknya. Realis asi kurikulum ini
sekaligus merupakan penelitian lapangan (field Research) untuk mencapai Validitas sistem Inovasi dan Realisasi Kurikulum itu sendiri.

0 komentar