Menarche adalah sebuah peristiwa yang menandai masa pubertas, namun bukan satu-satunya ciri yang muncul. Menstruasi awal yang terjadi pada remaja putri biasanya dialami antara usia 10 hingga 16 tahun.
Kartono (dalam Ninawati & Kuryadi, 2006) menyatakan bahwa Menarche merupakan kejadian paling akhir dari pubertas, 95% dari kebanyakan anak perempuan mengalami menarche antara usia 11 sampai dengan 15 tahun, yang disebut dengan masa pra-pubertas atau pueral. Masa pueral atau pra-pubertas ini ditandai oleh berkembangnya tenaga fisik yang melimpah-limpah dan perubahan fisik anak yang mulai sedikit berubah.
Menarche adalah haid yang pertama kali terjadi pada wanita, di mana hal tersebut merupakan ciri khas dari kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil (Yusuf, 2010). Gunarsa (dalam Jayanti & Purwanti, 2012) menyatakan, seiring dengan perkembangan biologis, maka pada usia tertentu, seseorang mencapai tahapan kematangan organ-organ seks, yang ditandai dengan haid pertama atau disebut menarche.
Salah satu ciri yang menandai masa pubertas perempuan adalah menstruasi. Menstruasi pertama kali biasanya dialami oleh perempuan sekitar usia 10 tahun, namun bisa juga lebih dini atau lebih lambat (Laila, 2011).
Sarwono (dalam Fajri & Khairani, 2011) menambahkan bahwa perubahan yang terjadi pada saat menstruasi pertama (menarche) menyebabkan remaja menjadi canggung. Oleh karena itu remaja perlu mengadakan penyesuaian tingkah laku. Penyesuaian tingkah laku tersebut tidak dapat dilakukan dengan mulus, terutama jika tidak ada dukungan dari orang tua.
Menurut Suryani & Widyasih (dalam Jayanti & Purwanti, 2012) menstruasi pertama sering dihayati oleh anak gadis sebagai suatu pengalaman traumatis, terkadang anak yang belum siap menghadapi menarche akan timbul keinginan untuk menolak proses fisiologis tersebut, mereka akan merasa haid sebagai sesuatu yang kejam dan mengancam, keadaan ini dapat berlanjut ke arah yang lebih negatif, dimana anak tersebut memiliki gambaran fantasi yang sangat aneh bersamaan dengan kecemasan dan ketakutan yang tidak masuk akal, dapat juga disertai dengan perasaan bersalah atau berdosa, dimana semua hal tersebut dikaitkan dengan masalah pendarahan pada organ kelamin dan proses haidnya.
Tetapi berbeda bagi mereka yang telah siap dalam menghadapi menarche, mereka akan merasa senang dan bangga, dikarenakan mereka menganggap dirinya sudah dewasa secara biologis.
Pada permulaannya hanya hormon estrogen saja yang dominan dan perdarahan (menstruasi) yang terajadi untuk pertama kali (menarche) muncul pada umur 12-13 tahun. Dominannya estrogen pada permulaan menstruasi sangat penting karena menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder. Itu sebabnya pada permulaan perdarahan sering tidak teratur karena bentuk menstruasinya anovulatoir (tanpa pelepasan telur).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche
Keanekaragaman konsumsi makanan dan faktor genetik merupakan indikator utama timbulnya menarche dini terutama sebagai pemicu keluarnya Gonadotropin Releazing Hormone (GnRH) (Rigon, Luigi, Sergio, Gianni, Mauro, Febio 2010; dalam Susanti & Sunarto, 2012).
Konsumsi makanan tinggi lemak akan berakibat pada penumpukan lemak dalam jaringan adiposa yang berkorelasi dengan peningkatan kadar leptin. Leptin ini akan memicu pengeluaran hormon GnRH yang selanjutnya mempengaruhi pengeluaran Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dalam merangsang pematangan folikel dan pembentukan estrogen (Quennell, Alicia, Alexander, Xinhuai, Sarah, Christopher, 2009; dalam Susanti & Sunarto, 2012).
Adapun asupan protein hewani lebih dan riwayat ibu mengalami menarche dini yang berisiko kecil terhadap usia menarche dini dengan besar risiko masing-masing 1,8 kali dan 1,5 kali. Lain halnya dengan asupan protein nabati tidak lebih yang tidak berisiko terhadap kejadian menarche dini (Susanti & Sunarto, 2012).
0 komentar